Laman

Senin, 16 Februari 2015

Dongeng Aneh

Foto by Sudiono Muji source : dsini
Setiap orang punya maksud dan tujuannya sendiri ketika menuliskan sesuatu. Saya pun begitu. Menulis merupakan caraku untuk mengatakan apa yang tidak bisa terucapkan oleh lisan. Mengeluarkan segala yang kupikirkan yang tak bisa diekstrak dalam bentuk ucapan. Untuk itulah saya menulis. Ketika istrahat tadi saya kembali menuliskan sesuatu saya beri judul "Tulis_1602". Isinya agak aneh, gado-gado, tak masuk diakal tapi cukup menarik. Sebelum mengcopas tulisan siang tadi ada baiknya saya mengupas sedikit image yang saya posting diawal tulisan ini & mengapa judulnya seperti itu. Beberapa bulan yang lalu saya mensuscribe sebuah website yang berkonten fotografi. Menariknya kita atau siapapun bisa mengupload hasil jepretannya diwebsite tersebut. Nah, gambar diatas adalah salah satunya. Karya asli anak bangsa, bisa dilihat dari namanya yang Jawa bangett, yang berhasil membekukan potret gunung Bromo dalam sebuah karya seni fotografi. Saking kerennya gambar ini, saya merasa seperti melihat utopia-dunia imajinasi yang tak terjamah, seperti yang ada dinegeri dongeng. Makanya saya kasih judul postingan ini dengan nama  "Dongeng Aneh". Itupun terkait juga dengan dongeng buatan yang ada dalam "Tulis_1602" yang saya akan posting di beberapa paragraf awal nanti. Sudahlah, tanpa berlama-lama saya sajikan tulisan teraneh yang pernah terposting di blog yang cukup aneh juga ini.
------------------------------------------------------------
Seorang teman sejawat bertanya kepadaku, kapan engkau menikah? Sontak ku jawab, ayo kita menikah, sambil cengar-cengir. Dia kaget dengan jawabanku. Mungkin dia tidak pernah menyangka jawabanku seperti itu. Dia pun berkilah, dia tidak mau keluar dari instansi ini, masih banyak kreditan yang harus dia lunasi. Hahaha. Saya juga bercanda kelesss.

Siang ini selepas makan siang, saya beristrahat sejenak sambil nonton video yang kudownload semalam. Videonya tentang tutorial berenang. Mungkin saya harus malu karena tidak tahu berenang sementara kakek moyang saya adalah seorang pelaut. Waktu kecil, nenek sering menceritakan bagaimana kakek berlayar sampai di pulau Jawa menggunakan perahu layar. Nenek juga pernah diajak kesana, tepatnya di kota Banyuwangi. Jika era modern ini pulau Jawa bisa ditempuh dalam hitungan jam bahkan menit menggunakan pesawat, atau hitungan hari dengan menggunakan kapal Pelni, lain halnya dengan perahu layar kecil. Alat pencaharian nelayan ini  butuh waktu satu bulan satu hari untuk bisa mencapai pulau yang katanya terpadat populasinya di nusantara ini. Hal tersebut dibenarkan oleh Fendi. [mulai dari sini, ceritanya agak melenceng, kamu bisa menyebutnya ini dongeng, mitos, takhayul, ataupun cuma guyonan belaka]

Fendi adalah seorang pelaut handal. Dia bercita-cita menjadi seorang raja bajak laut. Dia memiliki badan yang besar lagi tinggi. Dikepalanya terdapat bacokan parang membentuk garis lurus dari ubun-ubun sampai belakang kepalanya. Alisnya tebal seperti karakter Shincan di anime Jepang. Bentuk wajahnya lonjong seperti konduru. Dia memiliki ilmu yang sakti nan mandraguna. Bayangkan, dia bisa membelah kelapa muda dengan menggunakan lidahnya. Kapal musuh bisa meleleh hanya dengan air liurnya.  Dia dijuluki dengan sebutan Pangeran Liabuku. Dia mempunyai kapal yang sangat besar yang bisa bermuatan satu orang penumpang. Penumpangnya pun tidak boleh orang dewasa karena bisa tenggelam.

Suatu hari terdengar kabar bahwa nun jauh di pulau seberang terdapat harta karun yang tersembunyi. Namun harta tersebut di jaga oleh seekor nyamuk yang sangat kuat. Nyamuk tersebut kabarnya bisa menghisap darah manusia. Seram bukan?! Mendengar kabar tersebut, sang Pangeran pun memutuskan untuk berlayar, mengarungi lautan yang ganas demi untuk mendapatkan harta karun yang diincar oleh semua bajak laut diseluruh dunia.  Sayang sekali, ditengah perjalanan kapalnya karam dan sang Kapten pun tewas.

SELESAI

Ternyata sang kapten tidak benar-benar tewas. Dia terdampar disebuah pulau yang dihuni oleh berbagai macam hewan liar. Ada ayam, bebek, lalat, kucing, kambing, sapi, kupu-kupu, domba, tokek, cicak & seekor naga. Saat sang pangeran terbangun sang naga sudah menelannya bulat-bulat. Sang pangeran pun tewas kembali. Sang naga pun hidup bahagia selamanya.

Tapi, lagi-lagi takdir berkata lain. Saat sang naga sedang makan siang di warung Mama Janah, dia tersedak tulang ikan. Sang pangeranpun dimuntahkan. Dengan berlumuran muntah naga, sang pangeran kembali kerumah terseok-seok.  Keesokan harinya ketika pangeran terbangun dia merasakan sensasi yang luar biasa dari dalam tubuhnya. Muntah naga membuat dirinya memiliki kekuatan yang baru yang luar biasa. Dia bisa menyemburkan api dari lubang telinganya.  Semenjak saat itu dia dijuluki The Fire diantara bajak-bajak laut yang lain.

TO BE CONTINUED
-----------------------------------------------
Aneh bukan? Haha.. Oke, saya kira cukup untuk postingan kali ini. Mata saya mulai tidak bersahabat. Saya harus segera mencari bantal. Pulau mimpi menungguku. Angkat layar dan kita mulai petualangan kita!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komennya dulu ee...