Laman

Senin, 18 Maret 2013

Song

Bismillah...
Dahulu kala,, ah,, beberapa minggu lalu sewaktu berkunjung di pondokan sepupu saya, terdengar lagu yang cukup menarik terputar dari sebuah laptop. Penasaran, saya bertanya ke sepupu saya, lagu apa gerangan. Diapun langsung menyebutkannya. 
Beberapa minggu berlalu.
Malam ini, entah kenapa, saya ingin sekali mendengar lagu tersebut. Namun, sayang, saya tidak mampu mengingat judul serta nama penyanyinya. yang tersisa diingatan, cuma nada dari lagu tersebut. Parahnya, ketika dikonversi melalui suaraku, komposisi nadanya jadi agak berantakan. Saya sendiri agak ragu, ini lagu yang ingin kudengarkan atau bukan. 
Untungnya, spupu saya lagi online malam ini. Saya bertanya, dia pun menjawab. Tanpa basa-basi, saya langsung ke situs langganan tempat biasa mengunduh file mp3. Ketik judul lagu. Search. Download. Loading. Download complete. Dan open folder. Enjoy the song. 
Lagi asyik dengar lagu, tiba-tiba masuk pesan baru dari sepupuku tadi. dia menawarkan sebuah lagu lain. Katanya sih, bagus. Judulnya Hello, penyanyi Lionel Richie. Karena ini sangat disarankan, mau tidak mau, kembali ke tkp. Dan berhasil toh. Berikut petikan liriknya. 


I've been alone with you inside my mind
And in my dreams I've kissed your lips a thousand times
I sometimes see you pass outside my door
Hello, is it me you're looking for?

I can see it in your eyes
I can see it in your smile
You're all I've ever wanted, (and) my arms are open wide
'Cause you know just what to say
And you know just what to do
And I want to tell you so much, I love you

I long to see the sunlight in your hair
And tell you time and time again how much I care
Sometimes I feel my heart will overflow
Hello, I've just got to let you know

'Cause I wonder where you are
And I wonder what you do
Are you somewhere feeling lonely, or is someone loving you?
Tell me how to win your heart
For I haven't got a clue
But let me start by saying, I love you

Hello, is it me you're looking for?
'Cause I wonder where you are
And I wonder what you do
Are you somewhere feeling lonely or is someone loving you?
Tell me how to win your heart
For I haven't got a clue
But let me start by saying I love you

Tahu tidak. Lagu ini memang bagus tapi sangat menyayat hati, mengiris jiwa, memporak-porandakan perasaan, atau apalah. Sebenarnya tidak ada masalah dengan lagunya. Cuma, kebetulan lagu ini sangat-sangat... apa ya.. istilahnya... gue banget begitu ee.. hah.. sudahlah....

Minggu, 17 Maret 2013

Awalnya...

"Awalnya bertukar sapa, lalu bertukar pikiran, lalu bertukar hati dan rasa. Bukankah biasanya seperti itu?"

Semoga :)

Kamis, 14 Maret 2013

Ibu

sumber : here


“Pernah kudengar orang kampung bilang : sebesar-besar ampun adalah yang diminta seorang anak dari ibunya, sebesar-besar dosa adalah dosa anak kepada ibunya (Anak Semua Bangsa, h. 98)” 
― Pramoedya Ananta Toer


Bismilllah...
Selepas shalat Isya, saya menelepon mama (panggilan untuk ibuku) yang ada dikampung. Hari ini merupakan hari yang bersejarah bagi beliau, karena di hari inilah beliau muncul di dunia, alias lahir. Ya, hari ini adalah hari kelahiran beliau. Ucapan ulang tahun pun mengalir mulai dari anak, sampai dengan kolega2 terdekat. Ucapan selamat ulang tahun merupakan budaya yang belakangan ini  kami jalankan. Di masa-masa sekolah dulu saya tidak ingat & bahkan tidak perduli dengan yang namanya ULTAH itu. Sekarang-sekarang saya baru mulai merasa pentingnya mengucapkan hal-hal seperti ini. Sebenarnya dari segi kemanfaatan 'hal' ini mungkin tidak terlalu penting. Tapi, dari sudut pandang seorang ibu, hal ini merupakan salah satu bentuk perhatian dari anak-anaknya. Dan kebahagiaan terbesar dari orang tua adalah ketika si anak memberikan perhatian kepada mereka. Dan tentu saja, ucapan selamat ulang tahun, atau selamat hari ibu, bahkan pertanyaan bagaimana kabar ibu disana, sudah merupakan kado yang tak ternilai bagi mereka. 

oke, kembali ke topik. Tidak perlu berpanjang lebar, berikut adalah kutipan pembicaraan di telepon dengan mamaku yang ada di kota Naga sana.

Saya : Assalamu'alaikum
Mama : Waalaikum'alaikum salam. Bagaimana kabarmu nak?
Saya : Alhamdulillah baek. Ma, selamat ulang tahun nah. Panjang umur & sehat selalu.
Mama : Iya, makasih anakku.

(pembicaraan berlanjut, mulai dari curhat kehidupan di baubau, sampai dengan permintaan lekas pulang ke baubau untuk membantu orangtua)

Pembicaraan berakhir. Telepon ditutup. Dan motivasi pulang untuk membantu orang tua semakin tidak tertahan. 

Rabu, 13 Maret 2013

Di Kampoengku

Membuka catatan-catatan lama yang ada di laptop, ku temukan sebuah puisi yang menarik. Judulnya 'di kampoengku'.. Jujur, saya agak lupa kapan saya menulis ini. Tapi saya benarr-benar yakin ini tulisanku meskipun agak wow juga ketika membacanya. Setting tempat, sudah pasti Bau-bau malam hari, mungkin diatas benteng yang menyajikan hamparan kerlip lampu kota yang ada dibawanya. Sudahlah, tak perlu berlama-lama,, check it out:


Malam ini hujan tidak turun
Kemarin pun tidak
Langit hari ini menunjukan keindahannya,
Tanpa kembang api
Tanpa gemerlapnya perkotaan
Tanpa lalu lalang pesawat

Bulan begitu indah
Ditemani bintang bintan yang begitu elok
Terlukis di kanvas hitamnya langit yang bersih
Sangat elegan

Aku pun teringat padamu
Ku yakin
Kau sedang menatap langit sekarang
Di kampungmu
Dan aku di kampoengku

view kota Baubau dari atas benteng

Selasa, 12 Maret 2013

Just opini (1)

Hanya orang-orang gila yang bisa paham dan mengerti sikap orang-orang gila. 
Tapi karena kegilaan kalian, aku bisa tersenyum sepanjang hari, 
meskipun dengan komentar yang tertahan. Hehe. 

Bukan Pedofilia


Untuk kesekian kalinya, aku harus bilang, aku suka anak-anak. Melihat mereka tersenyum. Mendengar mereka tertawa. Menyimak ekspresinya ketika  mereka menangis. Ikut berlarian bersama mereka. Usil ketika  mereka bermain. Terperangah ketika mereka ngelantur. Berfoto bersama mereka. Aku menikmatinya, tapi aku bukan pedofilia.

Anak-anak punya sesuatu yang tidak dimiliki oleh orang dewasa yakni kebebasan. Mereka begitu bebas mengekspresikan tindakannya tanpa harus takut aturan-aturan yang mengikat orang dewasa. Kebebasan mereka begitu murni. Dan aku sangat menyukainya, tapi aku bukan pedofilia.

Coba tengok mata anak-anak sejenak. Bandingkan dengan mata orang dewasa. Mata anak-anak begitu sejuk dilihat. Kepolosan dan kesucian jelas tergambar di mata mereka. Saya sangat kagum dengan mata mereka. kelak, ketika aku melancong ke berbagai penjuru tempat di dunia,, aku akan mengabadikannya dalam sebuah foto, tentunya  anak-anak adalah prioritas utama.



Biar terancam, tetap tersenyum...

Senin, 11 Maret 2013

Turun rating


Hujan rintik-rintik,
Aku keluar dengan pakaian serba hitam,
Baju hitam, celana hitam
Menggunakan payung hitam,
Keren,
Seolah-olah jadi anak-anak gengster Jepang
Semua itu berubah
Ketika saya ke warung
Pergi membeli minyak goreng & kecap
*gubrakk
Langsung turun rating


Kamis, 07 Maret 2013

Bukan Arai


CINTA itu ABSURD. Saya yakin, kini dilanda penyakit yang satu ini. Berita sedihnya, cinta itu adalah cinta sepihak. Cinta punggung ayam.  Pernah dengar? Nantilah lain kali kuceritakan.

Pernah kau tertawa ketika melihat tingkah temanmu yang dilanda wabah 'cinta' ini. Konyol dimatamu, begitu kau bilang. Kini kubilang, aku mulai bertingkah konyol karenamu. Tanggung jawablah sedikti. Hehe.

Konyol bagaimana?
Dengan sendal jepitku, baju kaos dalaman, dan kemeja kotak-kotak lusuh yang tak terkancing, serta celana lapangan yang 3 hari in belum kuganti, belum lagi rambut yang mulai panjang & berantakan,, aku berdiri dilantai dua fakultas, depan jurusan S2, dimana dosen & dekan beserta pembanya lalu lalang lewat,,. Hanya untuk menatapmu yang sedang duduk di bangku lego-lego. Meskipun kau membelakangiku, aku tetap senang lho. Melihatmu berjalan, menerima telepon,, duduk kembali.. Huhh.. Kau begitu mempesona dimataku. Andai kau tahu..

Pagi ini jarak kita sangatlah dekat. Kita hanya di pisahkan oleh papan mading kampus. Kau tepat menghadapku. Sementara diriku, membelakangimu. Sengaja  ku duduk dalam posisi seperti itu. Akan terlihat jalas diraut mukaku, kekagumanku padamu, kesukaanku padamu, dan betapa aku sangat menginginkanmu, jika ku duduk menghadap dirimu. Ya, jelas aku tak ingin kau melihat mimik ku yang jelek ini. Aku sempat grogi. Sangat grogi bahkan. Jelas suaraku bergetar ketika bicara dengan seniorku yang lagi ada urusannya saat itu denganku. Konsentrasiku pun pacah, masalah laptop yang biasa enteng ku hadapi kini berubah bagaikan soal olimpiade sains Fisika. Semua menjadi serba rumit. Semua karena mu yang duduk dibelakangku. Jadi, ku tegaskan kembali, bertanggung jawablah sedikit.

AKU BUKANlah ARAI. Yang begitu tegas & jelas menunjukan perasaannya kepada ZAKIA NURMALA. Yang begitu pantang menyerah dengan perasaannya meskipun beribu kali ditolak. Seolah di dalam kamus hidupnya tidak ada kosakata 'mundur'. Tak peduli jarak merenggang & waktu bergulir, cintanya kepada gadis impiannya tak pernah luluh.

Ya, aku bukanlah Arai. Aku hanyalah pria biasa yang menganggumimu. Menikmati perasaan terpendamku. Menatapmu dengan bahagia dari kejauhan. Yang sangat mengharapkan balasan smsmu. Yang begitu senang  ketika kau mention namaku di twittermu.  Yang tertawa, menangis, tersenyum & terharu membaca tulisan-tulisanmu. Itulah aku, your secret  admirer.

Kenapa tidak seperti Arai? Kenapa tidak mengungkapkan secara langsung?  Aku takut, itu alasan pamungkasku. Saat ini kau sedang dalam proses pencarian ilmu di jenjang yang lebih tinggi. Yang membutuhkan tingkat keseriusan 100%. Tak seharusnya kau direpotkan oleh perasaan pemuda macam saya. Aku takut mengganggumu.

Tenanglah.. Dan seriuslah engkau belajar sekarang. Kelak pada waktunya, aku akan langsung bilang kepadamu, aku menyukaimu. Dsaat itu pula aku akan bertanya, apa engkau mau mendampingiku, menjadi istri yang melahirkan anak-anakku. Hidup bahagia bersama selamanya.  Ya, tunggulah. 

NB: jika kelak kau tidak menerimaku, aku akan terus berjuang mendapatkanmu,,, seperti Arai yang terus berjuang untuk mendapatkan cinta ZAKIA NURMALA