Laman

Kamis, 07 Maret 2013

Bukan Arai


CINTA itu ABSURD. Saya yakin, kini dilanda penyakit yang satu ini. Berita sedihnya, cinta itu adalah cinta sepihak. Cinta punggung ayam.  Pernah dengar? Nantilah lain kali kuceritakan.

Pernah kau tertawa ketika melihat tingkah temanmu yang dilanda wabah 'cinta' ini. Konyol dimatamu, begitu kau bilang. Kini kubilang, aku mulai bertingkah konyol karenamu. Tanggung jawablah sedikti. Hehe.

Konyol bagaimana?
Dengan sendal jepitku, baju kaos dalaman, dan kemeja kotak-kotak lusuh yang tak terkancing, serta celana lapangan yang 3 hari in belum kuganti, belum lagi rambut yang mulai panjang & berantakan,, aku berdiri dilantai dua fakultas, depan jurusan S2, dimana dosen & dekan beserta pembanya lalu lalang lewat,,. Hanya untuk menatapmu yang sedang duduk di bangku lego-lego. Meskipun kau membelakangiku, aku tetap senang lho. Melihatmu berjalan, menerima telepon,, duduk kembali.. Huhh.. Kau begitu mempesona dimataku. Andai kau tahu..

Pagi ini jarak kita sangatlah dekat. Kita hanya di pisahkan oleh papan mading kampus. Kau tepat menghadapku. Sementara diriku, membelakangimu. Sengaja  ku duduk dalam posisi seperti itu. Akan terlihat jalas diraut mukaku, kekagumanku padamu, kesukaanku padamu, dan betapa aku sangat menginginkanmu, jika ku duduk menghadap dirimu. Ya, jelas aku tak ingin kau melihat mimik ku yang jelek ini. Aku sempat grogi. Sangat grogi bahkan. Jelas suaraku bergetar ketika bicara dengan seniorku yang lagi ada urusannya saat itu denganku. Konsentrasiku pun pacah, masalah laptop yang biasa enteng ku hadapi kini berubah bagaikan soal olimpiade sains Fisika. Semua menjadi serba rumit. Semua karena mu yang duduk dibelakangku. Jadi, ku tegaskan kembali, bertanggung jawablah sedikit.

AKU BUKANlah ARAI. Yang begitu tegas & jelas menunjukan perasaannya kepada ZAKIA NURMALA. Yang begitu pantang menyerah dengan perasaannya meskipun beribu kali ditolak. Seolah di dalam kamus hidupnya tidak ada kosakata 'mundur'. Tak peduli jarak merenggang & waktu bergulir, cintanya kepada gadis impiannya tak pernah luluh.

Ya, aku bukanlah Arai. Aku hanyalah pria biasa yang menganggumimu. Menikmati perasaan terpendamku. Menatapmu dengan bahagia dari kejauhan. Yang sangat mengharapkan balasan smsmu. Yang begitu senang  ketika kau mention namaku di twittermu.  Yang tertawa, menangis, tersenyum & terharu membaca tulisan-tulisanmu. Itulah aku, your secret  admirer.

Kenapa tidak seperti Arai? Kenapa tidak mengungkapkan secara langsung?  Aku takut, itu alasan pamungkasku. Saat ini kau sedang dalam proses pencarian ilmu di jenjang yang lebih tinggi. Yang membutuhkan tingkat keseriusan 100%. Tak seharusnya kau direpotkan oleh perasaan pemuda macam saya. Aku takut mengganggumu.

Tenanglah.. Dan seriuslah engkau belajar sekarang. Kelak pada waktunya, aku akan langsung bilang kepadamu, aku menyukaimu. Dsaat itu pula aku akan bertanya, apa engkau mau mendampingiku, menjadi istri yang melahirkan anak-anakku. Hidup bahagia bersama selamanya.  Ya, tunggulah. 

NB: jika kelak kau tidak menerimaku, aku akan terus berjuang mendapatkanmu,,, seperti Arai yang terus berjuang untuk mendapatkan cinta ZAKIA NURMALA