Laman

Minggu, 13 Juli 2014

Kontroversi



"Dalam dunia per-backpacker-an selalu beredar diskusi tak habis-habis tentang apakah kita ini sebenarnya turis atau traveler. Katanya, turis itu pasti menginap di hotel mahal sedangkan traveler di rumah penduduk lokal. Turis bawa koper, traveler bawa ransel. Turis naik pesawat, traveler jalan darat. Turis ikut tur terima jadi, traveler bertualang sendiri. Turis suka manja, traveler doyan cerita. Turis banyak duit, traveler pada pelit. Turis bawa buku panduan, traveler mengintil angin. Turis selalu bilang, I am traveler, si traveler bilang, Who cares? Turis adalah traveler amatir, traveler itu turis profesional. Turis selalu berdebat beda antara turis dan traveler, sementara si traveler cuma tertawa. Turis tak ingat tempat mana yang sudah dikunjungi, traveler malah tak tahu ke mana mau pergi."
— Agustinus Wibowo dalam Titik Nol

Begitulah kontroversi yang ada di dunia perbackeran. Apapun yang Anda pilih, baik itu turis ataupun traveller, kita harus bijak dalam memahami bahwa, ini bukan soal turisnya ataupun soal travellernya,, tapi proses perjalanan itu sendiri. Saya sendiri melihat perjalanan sebagai upaya untuk mengintrospeksi diri. Rileksasi diri. Sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada yang Maha Kuasa, melalui ciptaan-Nya yang luar biasa (gunung, laut, bulan, bintang, hutan). Media untuk meningkatkan tali persaudaraan dengan sahabat-sahabat seperjalanan. Seperti itu yang saya pikirkan. Beberapa kolega saya mendefinisikan perjalanan sebagai sarana untuk menghilangkan stress kerja yang menghimpit kepala. Kata mereka, stress apapun akan hilang ketika pulang dari travelling. Bagaimana denganmu? Lain ladang, lain belalang; lain orang, lain pendapat.

Sudahlah. Definisi itu perlu, tapi apalah arti definisi jikalau kita tidak bisa mengambil pelajaran dari definisi itu sendiri. #mulaimengigau.  Sudahlah. Pulang tidur.

3 komentar:

  1. Traveling itu membuat kita lebih mengenal pribadi kita,
    Traveling itu menyadarkan kita akan keterbatasan kemampuan kita,
    Traveling itu menyenangkan karena bertemu dengan sesuatu yang baru,
    Traveling itu mengasikkan apalagi kalau bersama orang yang dikasihi.
    Traveling itu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pertanyaannya, kapan KITA travelling lagi? hehe

      Hapus
  2. KITA,

    Ketika rindu sudah tidak terbendung,
    Indahnya alam menunggu hadirnya jiwa-jiwa petualang,
    Takkan butuh lama bagiku tuk memutuskan,
    Aku kan menghubungimu Sahabat, ketika rindu dan waktu luang itu sudah menghampiri.

    KITA kan berpetualang bagai bolang bersama. :)

    BalasHapus

Komennya dulu ee...