"Dalam
dunia per-backpacker-an selalu beredar diskusi tak habis-habis tentang
apakah kita ini sebenarnya turis atau traveler. Katanya, turis itu pasti
menginap di hotel mahal sedangkan traveler di rumah penduduk lokal.
Turis bawa koper, traveler bawa ransel. Turis naik pesawat, traveler
jalan darat. Turis ikut tur terima jadi, traveler bertualang sendiri.
Turis suka manja, traveler doyan cerita. Turis banyak duit, traveler
pada pelit. Turis bawa buku panduan, traveler mengintil angin. Turis
selalu bilang, I am traveler, si traveler bilang, Who cares? Turis
adalah traveler amatir, traveler itu turis profesional. Turis selalu
berdebat beda antara turis dan traveler, sementara si traveler cuma
tertawa. Turis tak ingat tempat mana yang sudah dikunjungi, traveler
malah tak tahu ke mana mau pergi."
— Agustinus Wibowo dalam Titik Nol
Begitulah
kontroversi yang ada di dunia perbackeran. Apapun yang Anda pilih, baik
itu turis ataupun traveller, kita harus bijak dalam memahami bahwa, ini
bukan soal turisnya ataupun soal travellernya,, tapi proses perjalanan
itu sendiri. Saya sendiri melihat perjalanan sebagai upaya untuk
mengintrospeksi diri. Rileksasi diri. Sebagai sarana untuk mendekatkan
diri kepada yang Maha Kuasa, melalui ciptaan-Nya yang luar biasa
(gunung, laut, bulan, bintang, hutan). Media untuk meningkatkan tali
persaudaraan dengan sahabat-sahabat seperjalanan. Seperti itu yang saya
pikirkan. Beberapa kolega saya mendefinisikan perjalanan sebagai sarana untuk menghilangkan stress kerja yang menghimpit kepala. Kata mereka, stress apapun akan hilang ketika pulang dari travelling. Bagaimana denganmu? Lain ladang, lain belalang; lain orang, lain pendapat.
Sudahlah. Definisi
itu perlu, tapi apalah arti definisi jikalau kita tidak bisa mengambil
pelajaran dari definisi itu sendiri. #mulaimengigau. Sudahlah.
Pulang tidur.
Traveling itu membuat kita lebih mengenal pribadi kita,
BalasHapusTraveling itu menyadarkan kita akan keterbatasan kemampuan kita,
Traveling itu menyenangkan karena bertemu dengan sesuatu yang baru,
Traveling itu mengasikkan apalagi kalau bersama orang yang dikasihi.
Traveling itu :)
Pertanyaannya, kapan KITA travelling lagi? hehe
HapusKITA,
BalasHapusKetika rindu sudah tidak terbendung,
Indahnya alam menunggu hadirnya jiwa-jiwa petualang,
Takkan butuh lama bagiku tuk memutuskan,
Aku kan menghubungimu Sahabat, ketika rindu dan waktu luang itu sudah menghampiri.
KITA kan berpetualang bagai bolang bersama. :)