Tak perlu kecewa tidak lulus PNS,
orang Cina saja bisa hidup tanpa jadi PNS,
orang Cina saja bisa hidup tanpa jadi PNS,
malah mereka lebih kaya dari pada PNS
=bibi saya=
Sepulang dari ATM di
kota, saya menyempatkan diri untuk menjenguk sepupu saya yang mengurung diri di
kamar pasca kecelakaan motor yang dialaminya. Seperti biasa, sepupu saya itu
lagi asyik didepan laptopnya berselancar di dunia maya sembari mengunduh anime
guna melengkapkan koleksinya yang sudah full beberapa hardisk. Belum lama saya
dikamarnya, saya dipanggil oleh bibi saya yang satu lagi, yang datang dengan
memegang parang.
"Lihat kita
ini, pagi-pagi sudah pegang parang membersihkan rumput," sindir bibi saya.
Saya hanya bisa
tersenyum kecut mendengarnya. Rasanya
seperti ditampar mengingat usia saya yang masih dibilang muda & hanya bisa
menghabiskan waktu jjtj (jalan-jalan tidak jelas) sementara ditempat lain bibi
saya yang sudah kepala lima itu bercucuran keringat membabat rumput liar
disekitar rumah.
Singkat cerita, kami
pun duduk-duduk diteras depan sembari ngobrol-ngobrol tentang pekerjaan dan
masa depan. Awalnya kami membahas tentang pengumuman tes PNS yang baru-baru
saja keluar. Dan hampir 99% anak-anak dari kampung kami, tidak ada yang lolos,
termasuk saya :D. Banyak yang risau, banyak pula yang kecewa. Dari situlah
keluar kata-kata emas beliau yang sempat saya save di memori otak saya,, "Tak perlu kecewa tidak lulus PNS, orang Cina saja bisa hidup tanpa jadi
PNS, malah mereka lebih kaya dari pada PNS".
Lalu pembahasan
berikutnya, topik wiraswasta alias enterpeurnership pun mengalir. Saya akui
dengan jempol empat (kalau bisa lima),
bagaimana bibi saya ini membuat perencanaan
tentang wirausaha yang peluangnya
bagus dan tak pernah terpikirkan oleh saya. Itu yang membuat saya geleng-geleng
kepala, kagum. Salah satunya adalah membuat studio foto dimana kameramennya
adalah anak beliau yang juga spupu saya (ya iyalah), lalu saya dibagian editing
photo, keluarga yang akan jadi pelanggan pertama, maklum masih banyak yang
single :P. Lalu rencana lain tentang
membuat gedung serba guna buat keperluan acara resepsi perkawinan
ataupun perjamuan. Semua anggota keluarga dilibatkan, mulai dari kepengurusan,
dokumentasi & publikasi, mobil pengantin, dekorasi sampai dengan catering. Luar biasaa..
Beliau pun bercerita
tentang pengalaman semasa kecilnya, tentang kerasnya kehidupannya dulu. Katanya
ia harus berjuang hidup dengan cara menjual ikan keliling-keling kampung.
Begitu pula dengan saudar-saudaranya yang lain. "Dibandingkan dengan dulu,
anak-anak sekarang sangatlah manja & malu berjualan," katanya lagi.
Saya pun hanya bisa mengiyakan, setuju dengan statement beliau.
Akhir-akhir ini saya
sangat suka bahkan mendekati kondisi "hobi", ketika mendengar orang
lain bercerita. Cerita bapak seputar
sejarah Buton. Pengalaman paman ketika melakukan
tes PNS zaman ember yang ketatnya selevel tes perusahaan BUMN sekarang. Cerita
& mimpi bibi membuka usaha. Cerita suka duka teman SMA yang kuliah di luar
daerah. Guyonan senior tentang tingkah jahil sekelompok anak muda
diperantauan yang berujung pada insiden lucu. Juga dakwah singkat dari seorang
bapak (wajahnya mirip Dahlan Iskan) yang pergi menjelajah Indonesia bersama
istri dan anaknya. Juga cerita-cerita lainnya yang begitu menginspirati tapi
sulit saya ceritakan kembali. Jujur, saya senang menggali lebih dalam
pengalaman yang mereka ceritakan, sembari melihat ekspresi wajah yang sulit
saya gambarkan. Bakat jurnalistiku sepertinya keluar disitu. Tapi, itu
menyenangkan. Terkadang saya mengangguk, tertawa ketika ada guyonan & sedih
ketika ada duka terselip dalam cerita itu. Dan itu alami saya rasakan. Intinya banyak pelajaran hidup yang bisa kita
petik dari cerita orang lain.
Ah,, saya masih
buruk dalam hal menutup sebuah tulisan. Harus banyak belajar lagi pada blogger-blogger yang lebih berpengalaman
(cc: madanosin). Sudahlah. Sampai jumpa.
tes
BalasHapusKomen kedua dan akan banyak komen2 lainnya. hehehe :)
BalasHapusSaya juga bro masih belum bagus dalam hal menutup tulisan. tetapi saya selalu yakin dengan pepatah ala bisa karena biasa. semakin sering menulis, lama-lama bakalan bisa juga kok dengan sendirinya. :)
Oh iya bro. bagus juga itu ide bisnisnya, klo bahasa kerennya sih WO (Wedding orgnizer), saya siap jadi satpamnya. hehehe.
Bro, tentang bakat jurnalistik kayaknya bagus kalau sekali2 kita keliling baubau, cari bahan bareng, gimana ? Akhir pekan ini Insya Allah saya sudah di Baubaumi.
oke, masbro,, sy tunggu kedatangannya,,
BalasHapusbtw, hari ini saya eksplor gua lakasa bersama La Eko & La Aldi,, Ceritanya & foto2 akan diupload dipostingan berikut :)
Mantap.....!!! nanti kita diskusikan lah. Adi n kawan2 tgl 13 atau 15 menyusul. :)
BalasHapus