Dan kau pun menulis
beberapa deret sajak
tentang waktu
tentang sebuah penantian
tentang seseorang
yang membuatku bertanya
siapa?
Tulisanmu seperti rokok
membuatku kecanduan
tapi perlahan-lahan membunuhku
karena ambiguitas
yang tak mampu ku cerna
apa?
Kenangan, hujan, waktu
beberapa deret sajak
tentang waktu
tentang sebuah penantian
tentang seseorang
yang membuatku bertanya
siapa?
Tulisanmu seperti rokok
membuatku kecanduan
tapi perlahan-lahan membunuhku
karena ambiguitas
yang tak mampu ku cerna
apa?
Kenangan, hujan, waktu
kerapkali muncul
dalam barisan abjad
yang kau ketikan
memicu sarafku
mengapa?
kini kau semakin mendekat
jejakmu bukan lagi ilusi
bayangmu bukan sekedar imaji
kau sudah disini
lagi-lagi menciptakan tanya dibenakku
mungkinkah?
Tanya saja, tak perlu dijawab
dalam barisan abjad
yang kau ketikan
memicu sarafku
mengapa?
kini kau semakin mendekat
jejakmu bukan lagi ilusi
bayangmu bukan sekedar imaji
kau sudah disini
lagi-lagi menciptakan tanya dibenakku
mungkinkah?
Tanya saja, tak perlu dijawab
Saya ingin bertanya SIAPA? Tetapi sepertinya APA yang lebih pas menjawabnya..!!! Mungkinkah MENGAPA akan menjadi alsan sehingga APA tak kunjung menjawab? Tapi yakinlah, SIAPA, APA, dan MENGAPA akan selalu mengirimu selama TANYA itu masih ada. TANYA akan lenyap ketika JAWAB itu ada. Minimal ada dalam dirimu dalam YAKIN denganNYA. :)
BalasHapus#Apacoba. hahaha
ampun om... #bendera putih
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusJangan lagi kau bertanya
BalasHapuscoba indera dengan rasa
SIAPA, APA, MENGAPA
yang kau sendiri sudah tau jawabnya
:)
#setelah diedit:p
Tanya itu penting, kawan
BalasHapusIa menjadi batu pijakan sebelum tahap 'mengutarakan'
Kadang-kadang kita egois
Menyimpulkan sesuatu sebelum bertanya
Berpikir sudah tahu jawabannya
padahal belum tentu seperti itu adanya
Okelah jika jawaban kita benar
bagaimana jika tidak?
Itu akan menjadi petaka
yang bermasalah masalah
menimbulkan duka
jadi..
mari bertanya
p.s ; mungkin, jika umat manusia tidak bertanya, kita masih hidup dizaman batu sampai sekarang. karna pengetahuan berkembang dari rasa keingintahuan (selalu bertanya). bukan begitu Iting M.I.Kom? :P
beberapa saat tadi aku telah mengetik berbait tulisan,
BalasHapusnamun hilang dengan kebodohan..
aku yakin yang kali ini tak lagi sama,
jadi hanya kuintisarikan sedikit saja..
puaskanlah dahaga keingintahuanmu itu,
namun batasi dengan akalmu..
seperti dikisahkan tentang suatu kaum dan sapi betinanya yang berakhir hampa dengan banyak bertanya..
Selamat Mengutarakan :)