Laman

Jumat, 30 Maret 2012

tersesat part 3

tersesat part tiga. bagaimana kalau bahas yang ada hubungannya dengan tiga huruf. current issue??? bbm,, ini mungkin topik yang paling pas. di makassar hampir setiah hari demo karena bbm. tiap hari macet karena bbm. tiap hari mahasiswa berteriak karena bbm. dan tiap hari pula masyarakat (supir pete2, penumpang pete-pete, guru, dosen, penjual ikan, penjual sayur, pengantar galon, ibu  rt, ibu rw, pak lurah, pak camat, pak wali, pak gubernur, satpam, siswa, de el el) mengeluh karena bukan bbm, tapi karena susah lewat.


masyarakat marah-marah pada mahasiswa yang menyuarakan aspirasi mereka! masuk akal tidak? sangat masuk akal dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. masuk akal karena dalam menyuarakan aspirasinya, mahasiswa memilih jalan brutalisme, pembakaranlah, penutupan jalanlah, penjarahlah, penganiayaan, dsb, hahh,, hal-hal yang justru merusak citra mahasiswa itu sendiri. di salah satu website media massa, sebagian komentar justru sangat negatif terhadap mahasiswa. ada yang menyebutnya mahasatwa, bajingan, penjahat, penjarah,, kasihaan. sedih juga membaca itu dengan statusku yang masih  bergelar mahasiswa.

saya berfikir,, kenapa harus mobil yang dibakar? kenapa bukan SPBUnya saja yang dibakar.biar tidak ada pasokan bensin. biar kendaraan tidak ada yang jalan. dapur tidak mengepul? pake kayu dong!  transportasi susah? pake sepeda dong! biarkan kita kembali kezaman tempoe doloe. jadi walaupun harga bbm  naik selangit no effect for us.

akan beda mungkin jalan ceritanya,, kalau aksinya damai. berorasi  dengan meneriakan suara selantang mungkin tanpa harus merusak ketertiban umum. berpanas-panasan sambil menenteng spanduk dan pengeras suara tanpa harus ada macet. mungkin suara kita itu didengar,, dan tidak menutup kemungkinan juga hanya akan dianggap angin lalu oleh pemerintah. tapi, masyarakat yang menyaksikan,, akan mengacungkan kita jempol. ini baru mahasiswa. malaikat pun mencatat itu sebagai suatu amal baik, yakni menyuarakan kebenaran
------------------------------------------------------------------------- 

opini saya diatas bisa saja salah.
saya yakin itu. saya kan hanya seorang manusia. 
peluang untuk melakukan kesalahan pastinya lebih dari satu persen
 dan tidak akan pernah nol.
 itu pasti.
 tapi apa yang saya tuliskan ini 100% pemikiranku.
tersesat mungkin. haha. stop. titik.